Senin, 24 Oktober 2022

Pidie Jaya Hasilkan 164 Ton Kedelai


Meureudu. Selain padi, Pidie Jaya juga penghasil palawija seperti halnya jagung dan kedelai. Kedua komoditi tersebut ditanami usai panen padi musim tanam rendengan (MTR). 

Atau dengan kata lain, palawija ditanami pada musim gadu. Kali ini, luas tanam kedelai disana 164 hektare tersebar di tiga kecamatan (Meureudu, Trienggadeng, Bandarbaru), hasil rata-rata 2 ton/ha dan harga jual Rp 4.500/kg.

Kadis Pertanian dan Pangan (JKadistanpang) Pidie Jaya, drh Muzakkir Muhammad didampingi, Rusdi SP, Sekretarisnya, kepada Rakyat Aceh, Minggu (23/10/2022) menyebutkan bahwa, dalam beberapa tahun terakhir luas penanaman kedelai cendrung menurun.

Alasannya, antara lain karena harga jual rendah dan budidaya pun tergolong agak rumit. Sehingga hampir semua mereka beralih ke komoditi jagung.

Hanya dalam setahun terakhir harganya meningkat yaitu Rp 9.000-Rp 10.000/kg, sementara sebelum tahun 2020 boleh dikatakan rata-rata hanya Rp 6000-Rp 7.000/kg.

Pun begitu, lanjut Muzakkir, karena petani sudah tergiur dengan harga jual jagung pipilan (untuk bahan baku pakan ternak) sehingga luas tanam tahun ke tahun semakin meningkat. Bandardua dan Bandarbaru hutannya jagung, kata Muzakkir.

Kadistanpang mencontohkan seperti tahun ini, luas panen hanya sekitar 82 hektare tersebar di tiga kecamatan. Produksi rata-rata per-hektare 2 ton (totalnya 164 ton).

Meureudu lokasi penanaman terluas di kawasan Perbukitan Krueng Tije. Bandarbaru antara lain, Kemukiman Cubo dan Jiemjiem. Sementara Trienggadeng juga tersebar di kawasan selatan seperti, Puduek, Peulandok dan Tampui.    

H Zulkifli HM Ali, salah seorang pedagang pengumpul di Pidie Jaya, menyebutkan, penanaman kedelai di Pidie Jaya terbatas. Hal itu berbeda jauh dibandingkan sekitar 10-12 tahun lalu. 

 “Dulu, Trienggadeng dan Bandarbaru kedelai terluas di Pidie Jaya. Tapi selama ini terbatas. Petani enggan tanam kedelai karena harganya rendah,” sebut H Joel yang juga produsen benih.

H Joel, Direktur CV Bina Tani yang juga mantan penyuluh pertanian kepada media ini membenarkan, ia juga sebagai penampung kedelai produksi di tiga kecamatan di Pidie Jaya. 

Ia membeli Rp 9.000-Rp 10.000/kg tergantung kwalitas atau kadar air. Kedelai tersebut diproses mulai dari pengeringan, penyortiran hingga pengepakan untuk selanjutnya dijual sebagai benih kepada kelompok tani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar